Selamat Datang

Senin, 07 Juni 2010

Siapakah Aku


Mungkin pertanyaan ini adalah jenis pertanyaan yang jarang kita pakai dalam kehidupan kita. Sebuah pertanyaan yang akan selalu kita coba hindari. Atau seandainya kita gunakanpun, itu karena ada maksud dan tujuan tertentu. Untuk merasa rendah dan mengambil perhatian, untuk menyombongkan diri dan merendahkan yang lain dan lain sebagainya.
Pertanyaan ini sebenarnya mengajak kita untuk bercermin terhadap diri kita sendiri. Pertanyaan ini mengajak kita untuk masuk ke dalam kedalaman diri kita, sebelum kita memberikan penilaian kepada orang lain. Pertanyaan ini juga mengingatkan kita bahwa kita manusia tidak sempurna, sehingga kita harus mawas diri dan introspeksi secara terus menerus, sehingga kita tidak kemudian tampil sebagai hakim bagi yang lain. Menjadi Pilatus-pilatus masa kini yang menjatuhkan hukuman kepada sesama hanya karena “ketakutan” diri kita sendiri. Takut tidak terhormat, takut ikut tercemar, takut kehilangan status dan kedudukan, takut dicap membangkang dan lain sebagainya.
Pertanyaan itu juga mengingatkan kita untuk konsisten pada pertumbuhan diri kita. Sebuah pertanyaan yang menjadi kekang kendali bagi ambisi, emosi, gengsi dan harga diri kita. Pertanyaan yang mengajak kita untuk menyadari diri bahwa kita adalah abu di hadapan Sang Pencipta. Kita hanya salah satu dari sekian besar dan kayanya ciptaan Tuhan. Dia yang menciptakan yang besar dan kaya itu pun tidak pernah menghakimi dan memberikan “label” pada ciptaan-Nya, apalagi kita. Ia mengatakan bahwa segala ciptaan adalah baik adanya. Apakah kita berhak menghakimi dan menilai sesama dengan label-label yang mendeskriditkan sesama kita? Siapakah aku ini, sehingga aku menjadi hakim bagi yang lain?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar