Selamat Datang

Jumat, 04 Juni 2010

Graduation Day



Saat itu 25 Mei 2010 sungguh bagiku adalah pengalaman yang mengesankan. Kendati aku “hanya” hadir sebagai anggota keluarga Yayasan Pendidikan Lokon, tapi aku merasa turut dalam suka cita itu. Aku benar-benar merasa ada di dalamnya. 90 Siswa-siswi SMA Lokon berhasil menyelesaikan studinya dan berhasil lulus dalam ujian nasional. Sungguh suatu suasana yang mengharukan. Banyak hal dan peristiwa yang bagiku menjadi sumber inspirasi. Dari peristiwa hari itu aku merasa banyak kesan yang aku tangkap. Suasana kekeluargaan, ucapan syukur yang mendalam, ucapan terima kasih, permintaan maaf dan lain sebagainya.
Sungguh suasana yang mengharukan, ketika siswa-siswi menyanyikan Hymne Guru, aku merinding. Lagu itu mengajakku untuk kembali mengenang jasa dan campur tanggan mereka dalam kehidupanku. Guru SD ku SD N 9 Waringin Sari Timur, Pak Bandi, Pak Untung, Pak Wito, Ibu Sutilah, Pak Ratin, Pak Taryat, Pak Sutek. Aku juga mengenang guru-guruku di SMP, Ibu Nining, Ibu Suti, Pak Bambang, Pak Paryo, Pak Budi, Pak Warno, Pak Kamto, Ibu Pur, Ibu Murni, Pak Eko, Pak Lilik. Aku juga mengenang guru-guru STMku, Pak Yohanes Purba, Pak Remington Pane, Pak Purwo, yah….maafkan aku guru-guruku, karena aku banyak yang lupa nama kalian. Guruku di Seminari Palembang, Ibu Jamilus, Pak Gito, Pastor Titus, Pastor Astono, Pastor Vincen, Pak Eka, Pastor Colvenbah, Pastor Kusmaryanto, Romo Abdi, Romo Samiran, Pastor Amirulah. Dosen-dosenku di Seminari Tinggi, dan mereka semua yang telah berbaik hati menempaku dan membinaku sehingga aku bisa menjadi seperti sekarang ini. Terima kasih guruku.
Setelah lagu yang mengharu-biru itu selesai, kembali lagi aku dibawa kembali kemasa laluku. Ketika ke 90 siswa-siswi itu maju dan ada salah satu siswi berpuisi sebagai ungkapan terima kasih mereka kepada mama dan papa. Dua sosok yang memiliki andil paling besar dalam kehidupan kita. Karena merekalah kita bisa ada di dunia ini. Saat puisi itu mengalun lembut, serasa hatiku pun terbawa alunan puisi itu. Aku menitikkan air mataku mengingat begitu besar cinta dan kasih sayang yang telah aku peroleh dari mama papaku. Mereka bekerja keras membanting tulang siang dan malam. Mereka tak mempedulikan kulit mereka hangus oleh sengatan matahari. Mereka tak peduli ketika aku, kakak dan adikku lupa berterima kasih atas semua cinta itu. Mereka tak membenci ketika kami mengecewakan dan membuat susah mereka. Oh ibu terima kasih untuk cintamu. Oh ayah terima kasih atas cintamu. Oh Tuhan terima kasih atas kasihmu melalui kehadiran kedua orang tuaku.
Terima kasih Tuhan atas waktu teduh itu, semoga aku semakin mampu bersyukur atas segala hal yang terjadi dalam kehidupanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar