Selamat Datang

Kamis, 26 Agustus 2010

Sekilas tentang buku “A ROAD MAP TO EDUCATION”



Berangkat dari pengalaman pribadi yang prihatin dengan situasi dan kondisi pendidikan, Dorothy Prokes kemudian membuat gembrakan baru dalam dunia pendidikan yang kemudian ia tuangkan dalam sebuah buku A Road Map to Education. The Cre-Act Way. Menurutnya metode dan system pendidikan yang ada saat itu tidak mampu menyentuh tiap pribadi dalam pertumbuhannya. Hanya sebagian kecil dari mereka saja yang dapat mengikuti metode atau tersentuh oleh metode tersebut.
Kemudian ketika beberapa tahun mencoba menerapkan cara lain yakni dengan beberapa kegiatan lomba drama, berbicara dan lain sebagainya, ternyata membangkitkan atau memunculkan prinsip dalam pendidikan yang kreatif. Setiap pribadi ditantang untuk melukis kehidupannya sendiri dengan imajinasi kehidupan mereka sebagai rangkaian gerbong kereta. Ternyata kreatifitas berakting menjadikan sebuah media implementasi tranformasi. Dalam proses tersebut setiap pribadi diisi dengan kehidupan dan energi. Kekuatan dan imajinasi mereka diperkuat dan dikembangkan bersama dan ditopang oleh yang lain.
Panggilan untuk membuat perubahan bergema dalam diri Dorothy Prokes karena adanya kesadaran bahwa anak-anak yang dari waktu ke waktu akan bertumbuh dan memasuki masa dewasa. dengan demikian penting bahwa mereka harus berjalan dalam jalan yang benar dan memperoleh pengetahuan yang diperlukan bagi masa depan mereka.
Situasi itu menarik bagi Dorothy dan kemudian ia bubuhkan dalam bukunya yang didasarkan pada penelitian doktoralnya. Dalam penelitiannya ia menemukan bahwa acting mampu membangkitkan potensi dalam pertumbuhan dan memberikan pengembangan pendidikan yang bermanfaat. Ketika acting atau drama dapat membangkitkan sebuah pertumbuhan dalam diri pribadi maka sebenarnya pendidikan dan drama menjadi sebuah persilangan atau percampuran dari masing-masing elemen. Drama atau acting sebagai sarana atau metode pengembangan pribadi dan bukan semata-mata untuk meningkatkan kemampuan dan penguasaan teknis dalam sikap drama itu sendiri.
Penting juga mendekatkan tiap pribadi untuk melihat dan memaknai hidup mereka bahwa yang penting dalam dunia ini bukanlah dunia atau apa yang kita lihat sekarang, tetapi yang penting adalah dunia yang dapat kamu lihat (bangun) dikemudian hari dalam hidupmu.
Perkembangan dunia yang pesat dan pengaruh-pengaruh dunia yang justru menanamkan keyakinan yang keliru yakni kekuasaan sajalah yang dapat menyelesaikan segala permasalahan. Banyak orang hanya berjuang demi kepandaian. Kepandaian yang dimiliki serta mungkin kreatifitas yang ada hanya diperuntukkan bagi dirinya sendiri. Semuanya itu hanya menghasilkan kebingungan, frustrasi, kecurigaan dan permasalahan. Pertanyaan dasar bagi kita adalah bagaimana proses perkembangan manusia agar kehidupan manusia semakin manusiawi? Bagaimana membuat manusia semakin baik, lebih peka, dan lebih terbuka dengan yang lain? Bagaimana agar manusia dapat merasakan kebahagiaan? 1. Hidup dalam kebenaran. 2. Merdeka dalam mengekspresikan kebenaran. manusia bukan menjadi budak dari pikiran, sistim, dll. Ketika kita ingin berkembang pertanyaan dasar yang harus ada dibenak kita adalah bukan apa yang dapat saya buat, tetapi apa yang seharusnya saya buat.
Pendidikan adalah proses pembelajaran yang bertitik tolak dari individu-individu yang memiliki kekayaan dan keanekaragaman satu dengan yang lain. Pendidikan dengan sistim dan kurikulumnya dituntut mampu memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan dari anak-anak tersebut. Unsur-unsur yang penting dalam proses pembelajaran adalah siswa sendiri yang memiliki kekayaan dan potensi diri serta guru yang memberikan stimulus kepada tiap pribadi untuk bertumbuh dan berkembang berdasarkan kemampuan, impian (imajinasi), karakter dan potensi mereka masing-masing. Dengan demikian guru menjadi fasilitator, instruktur yang mempu memberi arah dan mengajak siswa untuk menggali kekayaan dalam diri mereka masing-masing. Ketika mereka mampu menggali dan menemukan kekayaan-kekayaan tersebut, maka tugas guru adalah mengajak mereka untuk mengapresiasikan pengetahuan mereka dalam kehidupan. Dalam proses tersebut tentu tidak diandaikan bahwa guru hanya menjadi ‘penonton’, guru menjadi sumber inspirasi, motivator dan instruktur yang juga selalu mengikuti gerak dan perkembangan anak didik mereka.
Tujuan dari proses pembelajaran tersebut adalah siswa memiliki kemampuan dan kepercayaan diri untuk terus bertumbuh menjadi diri sendiri di mana pun mereka berada dan dalam situasi dan kondisi apapun (struggle). Proses pembelajaran tetap berorientasi pada tujuan atau dengan kata lain memiliki rel yang harus diikuti tetapi dalam perjalanan waktu sangat menghargai proses yang terjadi di dalamnya. Di sinilah improvisasi dan kolaborasi antara pengetahuan, pengalaman dan relasi dengan yang lain mendapat tempat penting dalam proses pembelajaran.
Sistim dan metode pendidikan ini sangat menarik dan sungguh merupakan pendidikan yang progresif. Menarik karena dalam pelaksanaan proses pembelajaran sungguh berfokus pada progress atau perkembangan dari anak didik secara individu bukan secara ‘umum’. Saya percaya, jika sistim dan metode yang telah dipaparkan dalam buku A Road Map to Education dapat kita terapkan dalam proses pendidikan kita, maka kita akan menghasilkan out put yang sungguh menggembirakan. Anak didik sungguh-sungguh diajak belajar dari kehidupan mereka sendiri, mengakrapinya dan mengembangkannya. Kehidupan yang adalah anugerah terbesar dari Tuhan sungguh menjadi berkat dan rahmat bagi tiap individu maupun sesamanya. Ketika melihat situasi dunia dewasa ini baik dalam aspek politik, sosial, ekonomi dan lain sebagainya kita menemukan banyak hal yang telah menyimpang dari jalurnya. Hal itu juga diungkapkan oleh Paus Benediktus XVI yang juga dikutip dalam buku A Road Map to Education, “Permasalahan sekarang adalah adanya kesenjangan antara pengetahuan (intelektual) dengan moral”. Oleh karena itulah dimana-mana terjadi korupsi, kolusi dan lain sebaginya. Perkembangan intelektual yang baik tidak diimbangi dengan perkembangan moral dan spiritual yang baik. Dengan demikian perkembangan manusia secara utuh mutlak diupayakan sejak dari sekarang.
Tulisan di atas hanya menyinggung sedikit dari gagasan yang ada dalam buku A Road Map to Eduacation. Buku ini amat kaya dan memberikan ispirasi bagi kita yang peduli dengan dunia pendidikan. Setelah membaca ulasan singkat ini saya berharap kepada kita untuk mendalaminya dengan membaca dan mempelajari sendiri konsep Dorothy Prokes yang amat kaya. Dengan pemikirannya semoga menginspirasi kita juga untuk melakukan sesuatu bagi dunia pendidikan Indonesia yang masih trpuruk dan belum berada pada “jalur” yang sebenarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar