Selamat Datang

Rabu, 28 Juli 2010

AMBITU



Ambitu (Ambisi tumpul), ini yang sering tidak disadari banyak orang. orang ingin mencari kesenangan, kepuasan, jabatan dengan mudah tetapi sering pikiran sehat dan logika tidak diindahkan. Ddalam istilah jawa bisa kita kenal dengan hantam kromo. Orang yang berbuat dengan sembarangan dan tanpa perhitungan. Yang ada dalam benaknya adalah senang atau tidak senang bagi dirinya sendiri saat itu. Orang yang demikian ketiak dia mendapatkan posisi, jabatan atau apa pun namanya pada saat itulah "aji mumpung" (selagi masih) akan diberlakukan. Mumpung punya kuasa, mumpung punya uang, mumpung ada kesempatan dan lain sebagianya. Intinya semua berasal dari diri sendiri dan berpulang untuk dirinya sendiri.Berpikir untuk diri sendiri itupun bukan untuk jangka waktu yang lama. Hik at Nun ...kini dan di sini...

Ambitu seolah-olah kini menjadi budaya yang harus diterapkan bagi saiapa saja untuk memperoleh sesuatu yang diinginkannya. ABS (Asal Bapak Senang)itu juga menjadi istilah yang tidak tren tapi sangat tampak dalam organisasi-organisasi di lingkungan kita baik suasta maupun negeri. Kira-kira apa yang menjadi akar dari semuanya itu? tentu banyak faktor yang dapat mempengaruhinya, tetapi unsur yang terpinting yang harus diperhatikan secara serius adalah kepribadian dari kita masing-masing. Tiap pribadi dari kita adalah hasil dari kebudayaan, keluarga dan generasi yang sering tidak dapat terlepas dari lingkaran-lingkaran kehidupan. Luka batin, keterasingan, ketidakadilan dan lain sebagainya atas salah satu cara turut membentuk kepribadian kita. Dan pribadi-pribadi dari lingkaran itulah yang kini saling bertemu danberinteraksi. Jadi bagaimana agar kehidupan bersama kita bisa menjadi kehidupan yang semakin baik. Satu cara yang bisa kita usahakan adalah kenalilah diri kita sendiri terlebih dahulu sebelum kita mengenal orang lain.Kita menerima dan mencintai diri sendiri terlebih dahulu sebelum kita menerima dan mencintai yang lain.

Kita adalah manusia yang jauh dari sempurna dan jauh dari kehidupan yang ideal. Kebranian melangkah dan menentukan sikap yang disertai dengan kebijakan dan kearifan hidup akan sangat membantu kehidupan kita. Mari berjuang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar