Selamat Datang

Kamis, 16 September 2010

BerAGAMA atau berIMAN




Baru-baru ini kembali keharmonisan dan kedamaian hubungan antar umat beragama di negara kita ini tercoreng dengan tindakan anarkis dari sekelompok orang yang mengatasnamakan golongan tertentu. kasus semacam ini bukan satu dua kali atau baru-baru ini terjadi, tetapi sudah puluhan tahun yang lalu hal serupa pun telah terjadi. Dan jika kita kembali ke masa lalu, pada jaman kehidupan Yesus, ternyata sikap seperti itu pun sudah ada. Golongan satu dengan yang lain saling bertikai ATAS NAMA KEBENARAN. Inikah ciri dari manusia yang mau tidak mau masih memiliki ego yang didasarkan pada pandangan HOMO HOMINI LUPUN? Peradaban, pengetahuan dan lain sebagainya seolah-olah tidak ada artinya dan seandainya itu pun "berarti", hal itu seolah-olah hanya tampak di luaran saja. Mungkin cerita atau ilustrasi satu ini bisa dibenarkan.....

Ketika Tuhan mengadakan rapat bersama para malaikat, Tuhan bertanya....saya ingin meletakkan mutiara yang berharga di atas bumi, tetapi saya ingin meletakkannya di tempat yang sulit dijangkau oleh manuasi....jadi kira-kira saya harus meletakkan harta itu di mana...........Mendengar pertanyaan itu, para malaikat langsung bereaksi. Satu dengan yang lain mulai berdiskusi....setelah beberapa menit kemudian ada satu malaikat yang mengangkat tangannya dan memberikan usulnya..Bagaimana jika kita taruh mutiara itu di atas puncak gunung yang paling tinnggi.... Tuhan kemudian menanggapi usulan itu....jangankan gunung tertinggi...bulan dan daerah luar angkasa saja sudah penuh dengan manusia...para malaikat terdiam dan terus berpikir....Bagaimana jika kita taruh di dasar laut yang paling dalam.....bukan hanya angkasa luar yang mereka datangi, tetapi dengan kapal selam yang mereka buat, apa susahnya masuk ke dasar laut......Mereka kembali terdiam. Setelah hening sekian lama, tiba-tiba ada satu malaikat yang bersuara...Tuhan bagaimana jika kita letakkan mutiara itu di hati manusia itu sendiri...dewasa ini sejauh pengamatan saya, mereka melakukan hal-hal yang luar biasa di luar dirinya...hampir semua pekerjaan kita telah mereka buat...tetapi saya melihat mereka justru semakin jauh dengan diri mereka sendiri....jiwa adalah satu dengan tubuh mereka, tetapi mereka sulit untuk melihat jiwa mereka sendiri. ...Yah tepat sekali.....dengan demikian saya akan letakkan mutiara itu di hati manusia itu sendiri......


Ilustrasi di atas menggambarkan manusia yang orientasi hidupnya tidak lagi di dasarkan dari hati, tetapi dari apa yang ada di luar diri kita. Demikian juga ketika kita berbicara tentang BERAGAMA atau BERIMAN. Sepertinya dua hal itu sama, tetapi sangat berbeda makna. Perkembangan dan pertumbuhan dalam berbagai bidang telah mengaburkan tujuan dan makan hidup itu sendiri, termasuk kehidupan beragama. Bukan hanya beragama dan beriman, tetapi hal itu sangat berpengaruh bagi tiap-tiap pribadi. Ketika pribadi-pribadi yang sudang "terkontaminasi" berkumpul, bagaimana dengan perkumpulan itu sendiri?......Banyak hal yang dapat kita buat dan kita lakukan...banyak hal bisa kita katakan dan kita teriakkan....tetapi semuanya itu tidak ada arti ketika diri kita sendiri justru tidak memulainya....rubahlah dunia dengan mengawali perubahan itu dari diri kita sendiri.........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar